Pekalongan, Jawa Tengah – Anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Petungkriyono bersama dengan warga setempat bahu-membahu melakukan kerja bakti mengevakuasi material longsor yang menimpa sebuah rumah warga di Dukuh Tembelan, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Bencana alam tanah longsor ini terjadi pada Sabtu pagi (29/03/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras sejak hari sebelumnya.
Kejadian longsor ini sontak membuat panik warga sekitar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, material longsor yang cukup tebal menyebabkan kerusakan pada rumah milik salah seorang warga bernama Sutrisno (61).
Respon Cepat Polsek Petungkriyono dan Warga
Kapolsek Petungkriyono, Iptu Eko Widiyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya segera merespon laporan dari warga terkait adanya bencana longsor tersebut. “Kami menerima laporan dari warga pada Sabtu pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Mendapatkan informasi tersebut, anggota Polsek langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan penanganan,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Setibanya di lokasi, anggota Polsek Petungkriyono bersama dengan warga Dukuh Tembelan langsung bergerak cepat melakukan pembersihan material longsor. Material longsor berupa tanah dan bebatuan dengan ketebalan mencapai 1,5 meter menutupi sebagian rumah Sutrisno. Semangat gotong royong terlihat jelas saat puluhan warga dan anggota polisi bekerja sama menyingkirkan material longsor menggunakan alat seadanya.
Hujan Deras Jadi Pemicu Longsor
Lebih lanjut, Iptu Eko menjelaskan kronologi kejadian longsor tersebut. “Berdasarkan informasi yang kami himpun, wilayah Kecamatan Petungkriyono, khususnya Dukuh Tembelan Desa Kayupuring, diguyur hujan deras sejak Jumat siang, 28 Maret 2025 hingga malam hari. Intensitas hujan yang tinggi ini menyebabkan tebing di Dukuh Tembelan dengan ketinggian sekitar 10 meter mengalami longsor,” jelasnya.
Longsoran dari tebing tersebut kemudian langsung mengenai rumah Sutrisno yang berada di bawahnya. Akibatnya, sebagian bangunan rumah mengalami kerusakan tertimbun material longsor.
Kerugian Materi Diperkirakan Mencapai Puluhan Juta Rupiah
Menurut keterangan Iptu Eko, akibat bencana longsor ini, pemilik rumah, Sutrisno, diperkirakan mengalami kerugian materi yang cukup signifikan. “Kami memperkirakan kerugian yang dialami Bapak Sutrisno akibat kejadian ini mencapai sekitar Rp. 25 juta,” kata Iptu Eko. Kerugian ini meliputi kerusakan pada bangunan rumah dan barang-barang di dalamnya yang tertimbun longsor.
Meskipun kerugian materi cukup besar, Sutrisno dan keluarganya bersyukur tidak ada anggota keluarga yang menjadi korban jiwa dalam peristiwa ini.
Imbauan Kewaspadaan dari Kapolsek
Menyikapi kejadian ini, Kapolsek Petungkriyono Iptu Eko Widiyanto mengimbau kepada seluruh warga masyarakat di wilayah Petungkriyono, khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor, untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, terutama saat terjadi hujan deras dengan durasi yang lama.
“Kami mengimbau kepada warga masyarakat sekitarnya untuk tetap berhati-hati dan selalu waspada saat hujan deras. Kami khawatir akan adanya potensi longsor susulan mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu,” tegasnya. Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah desa dan kecamatan, untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dan penanganan bencana lebih lanjut.
Kegiatan kerja bakti evakuasi material longsor ini menunjukkan sinergi yang baik antara pihak kepolisian dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Diharapkan, dengan adanya kesadaran dan kewaspadaan dari seluruh masyarakat, dampak buruk dari bencana alam dapat diminimalisir.