data-sourcepos=”5:1-5:529″>case.web.id – Bahasa tubuh Gen Z di tempat kerja seringkali disalahpahami oleh generasi Baby Boomer, menciptakan jurang komunikasi yang sebenarnya bisa dijembatani. Pernahkah kamu melihat rekan kerjamu yang lebih muda tampak cuek atau tidak tertarik padahal sebenarnya mereka sedang fokus mendengarkan? Atau mungkin kamu, sebagai bagian dari Gen Z, merasa gesturmu diartikan berbeda oleh atasanmu yang lebih senior? Fenomena ini umum terjadi dan penting untuk kita pahami bersama agar lingkungan kerja menjadi lebih inklusif dan produktif.
Perbedaan generasi memang membawa serta perbedaan dalam cara berkomunikasi, termasuk melalui bahasa tubuh. Apa yang dianggap sopan atau profesional oleh satu generasi, bisa jadi diartikan lain oleh generasi lainnya. Mari kita telaah beberapa contoh bahasa tubuh Gen Z yang mungkin seringkali menimbulkan misinterpretasi di mata Baby Boomer:
Tatapan Mata yang Tidak Intens Bukan Berarti Tidak Peduli
Salah satu hal yang sering menjadi sorotan adalah kontak mata. Generasi Baby Boomer umumnya diajarkan bahwa mempertahankan kontak mata adalah tanda perhatian, kejujuran, dan rasa hormat. Namun, bagi sebagian besar Gen Z, menatap mata seseorang secara terus-menerus justru bisa terasa mengintimidasi atau bahkan tidak nyaman.
Gen Z tumbuh di era digital di mana komunikasi seringkali terjadi melalui layar. Mereka terbiasa berinteraksi tanpa harus selalu bertatap muka secara intens. Ketika mereka tidak mempertahankan kontak mata yang lama saat berbicara atau mendengarkan, bukan berarti mereka tidak tertarik atau tidak menghargai lawan bicaranya. Bisa jadi, mereka sedang memproses informasi dengan cara mereka sendiri atau merasa lebih nyaman dengan sesekali mengalihkan pandangan.
Postur Tubuh Santai yang Dianggap Kurang Profesional
Perhatikan bagaimana Gen Z duduk saat bekerja atau dalam rapat. Mereka mungkin terlihat lebih santai, dengan posisi tubuh yang tidak selalu tegak sempurna seperti yang mungkin diharapkan oleh generasi yang lebih tua. Postur tubuh yang sedikit membungkuk atau menyandarkan diri ke kursi seringkali dianggap kurang profesional atau bahkan malas oleh Baby Boomer.
Padahal, bagi Gen Z, kenyamanan adalah kunci. Mereka tumbuh di lingkungan yang lebih fleksibel dan tidak terlalu formal. Postur tubuh yang rileks tidak selalu mencerminkan kurangnya keseriusan. Justru, mereka mungkin merasa lebih fokus dan kreatif ketika berada dalam posisi yang nyaman bagi mereka. Bayangkan saja, banyak dari mereka yang terbiasa belajar atau bekerja sambil duduk di sofa atau bahkan berbaring di tempat tidur.
Penggunaan Gadget Saat Berbicara Bukan Tanda Tidak Sopan
Ini mungkin menjadi salah satu sumber kesalahpahaman terbesar. Ketika Gen Z terlihat mengecek ponselnya saat sedang berbicara atau dalam pertemuan, Baby Boomer seringkali menganggapnya sebagai tindakan tidak sopan dan tidak menghargai lawan bicara.
Namun, penting untuk diingat bahwa Gen Z adalah digital native. Mereka tumbuh dengan teknologi dan terbiasa melakukan banyak hal dalam satu waktu (multitasking). Mengecek notifikasi atau membalas pesan singkat mungkin sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka, bahkan saat sedang berinteraksi dengan orang lain. Tentu saja, ada batasan etika yang perlu diperhatikan, namun tidak semua penggunaan gadget saat berinteraksi berarti mereka tidak fokus pada percakapan. Terkadang, mereka mungkin sedang mencari informasi relevan atau mencatat poin-poin penting melalui perangkat mereka.
Ekspresi Wajah yang Terkadang Lurus Diartikan Tidak Antusias
Ekspresi wajah Gen Z juga bisa menjadi sumber misinterpretasi. Beberapa dari mereka mungkin memiliki ekspresi wajah yang cenderung datar atau tidak terlalu menunjukkan emosi yang berlebihan, terutama di lingkungan kerja. Hal ini bisa diartikan oleh Baby Boomer sebagai kurangnya antusiasme atau ketidakpedulian terhadap pekerjaan atau topik yang sedang dibahas.
Padahal, ekspresi wajah yang tidak terlalu ekspresif tidak selalu berarti mereka tidak tertarik. Bisa jadi, mereka lebih introvert atau terbiasa mengekspresikan diri secara berbeda. Mereka mungkin lebih menunjukkan antusiasme melalui tindakan dan hasil kerja mereka daripada melalui ekspresi wajah yang berlebihan.