Jakarta – Kabar gembira datang dari Kementerian Pertanian (Kementan) terkait pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost 2025 selama bulan Ramadan. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara tegas menyatakan bahwa program yang bertujuan menyediakan pangan terjangkau bagi masyarakat ini telah berjalan sangat sukses.
Program yang berlangsung hingga 28 Maret 2025 ini berhasil mencatatkan angka yang fantastis dalam pendistribusian komoditas pangan. Sebanyak 2.853 ton bahan pokok berhasil disalurkan kepada masyarakat melalui jaringan AgriPost. Lebih dari itu, total omzet penjualan yang berhasil diraih mencapai angka Rp39,3 miliar, dengan transaksi aktif terjadi di 3.531 outlet dari total 3.992 lokasi yang telah disiapkan.
Tingginya Antusiasme Masyarakat Terhadap Pangan Murah
Mentan Amran mengungkapkan rasa syukurnya atas tingginya antusiasme masyarakat terhadap program ini. “Tingginya serapan pangan menunjukkan bahwa masyarakat sangat terbantu dengan adanya operasi pasar ini. Pemerintah akan terus memperkuat distribusi pangan serta memastikan ketersediaan stok agar harga tetap stabil di pasaran,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima pada Rabu (2/4/2025).
Selama periode program berjalan, tercatat sebanyak 638.955 transaksi yang melibatkan penjualan 1.388.481 item pangan. Beberapa komoditas yang menjadi primadona dan paling banyak dicari oleh masyarakat antara lain Beras SPHP dengan total penjualan mencapai 1.652.970 kg, diikuti oleh Gula Kemasan sebanyak 553.212 kg, dan Minyak Goreng sebanyak 464.341 liter.
Sisa Stok Akhir dan Upaya Optimalisasi Penyerapan
Meskipun sebagian besar komoditas berhasil tersalurkan dengan baik, terdapat sisa stok akhir operasi sebesar 155,3 ton dari tujuh jenis komoditas. Stok terbesar yang tersisa adalah Beras Premium sebanyak 12.370 kg, Daging Kerbau sebanyak 169 kg, dan Bawang Putih sebanyak 189 kg. Kementan menyatakan akan terus berupaya mengoptimalkan penyerapan sisa stok ini melalui berbagai strategi.
Inovasi Digital AgriPost sebagai Kunci Keberhasilan
Salah satu faktor kunci yang mendukung keberhasilan Operasi Pasar Pangan Murah ini adalah pemanfaatan platform digital AgriPost Kementan. Inovasi ini menjadi bagian penting dari upaya hilirisasi komoditas pertanian, di mana AgriPost berperan dalam memangkas rantai pasok pangan yang selama ini dianggap terlalu panjang. Dengan menghubungkan produsen secara langsung ke konsumen, platform ini berhasil menjaga harga pangan tetap terkendali.
Sinergi dengan BUMN Pangan Perkuat Distribusi
Keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan dalam sistem distribusi juga menjadi poin penting dalam kesuksesan program ini. Kolaborasi dengan BUMN seperti Perum Bulog, PT Berdikari, ID Food, dan PPI memastikan ketersediaan pangan yang merata di seluruh wilayah dan menjaga stabilitas harga. Masyarakat pun mulai familiar dengan keberadaan AgriPost di kantor pos sebagai alternatif tempat berbelanja bahan pangan murah dengan jaminan ketersediaan stok.
AgriPost Atasi Masalah Antrean Panjang Operasi Pasar Konvensional
Berbeda dengan operasi pasar konvensional yang seringkali menimbulkan antrean panjang akibat keterbatasan stok, AgriPost hadir dengan solusi yang lebih efektif. Ketersediaan pangan yang lebih terjamin melalui sistem yang terstruktur membuat masyarakat dapat berbelanja dengan lebih nyaman dan efisien.
Harga Lebih Murah Dibanding Pasar
Salah satu daya tarik utama AgriPost adalah harga komoditas yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan harga di pasaran. Beberapa contohnya adalah Beras SPHP yang dijual seharga Rp12.000 per kg, Gula Pasir Rp15.000 per kg, Daging Kerbau Beku Rp75.000 per kg, Minyak Goreng Minyakita Rp14.700 per kg, serta Daging Ayam Ras Beku Rp34.000 per kg.
