Bali NusraBeritaBerita NTBBinkamDaerahLombokMataramNasionalNewsNewsbeatNTBNTB One TerkiniPemerintahanSinergitas Pemda TNI POLRITNI-Polri

Babinsa dan Warga Satukan Aksi Peduli Lingkungan Ampenan

×

Babinsa dan Warga Satukan Aksi Peduli Lingkungan Ampenan

Sebarkan artikel ini

Mataram, NTB — Suasana kebersamaan tampak mengalir hangat di sepanjang bantaran Sungai Jangkok, Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Bintara Pembina Desa (Babinsa) Ampenan Tengah, Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-09/Ampenan bersama staf kelurahan dan warga Lingkungan Sukaraja Timur bergotong royong membersihkan sungai dari tumpukan sampah dan kayu-kayu yang menghambat arus. Kegiatan sederhana ini menghadirkan semangat besar dalam menjaga lingkungan sebagai warisan bersama, Rabu (10/12/2025).

 

Babinsa Ampenan Tengah, Serka Agus Subiantoro, menjelaskan bahwa kegiatan gotong royong tersebut mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Warga tak ragu turun langsung mengangkat ranting pohon, dedaunan, hingga sampah rumah tangga yang menumpuk di aliran sungai.

 

“Antusias warga sangat tinggi. Ini menunjukkan kepedulian kuat terhadap kondisi lingkungan, terutama dalam mencegah risiko banjir di musim hujan,” ujarnya.

 

Ia menambahkan bahwa fokus pembersihan diarahkan pada material yang menghambat aliran air. Selain itu, Serka Agus juga mengajak masyarakat untuk menjadikan kegiatan ini sebagai rutinitas, bukan hanya respons musiman. “Kami berharap kebersihan sungai terus dijaga agar aliran air tetap lancar dan lingkungan tetap sehat,” tambahnya.

 

Sementara itu, Lurah Ampenan Tengah, Budiawan, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Menurutnya, gotong royong ini bukan sekadar aksi bersih-bersih, tetapi juga sarana memperkuat hubungan antara warga, aparat kelurahan, dan Babinsa.

 

“Semangat kebersamaan ini adalah modal penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman bagi seluruh warga,” tegasnya.

 

Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa kepedulian lingkungan tidak membutuhkan langkah besar, melainkan kesadaran kecil yang dilakukan bersama-sama. Dengan kebersamaan, Sungai Jangkok tetap dapat menjadi sumber kehidupan, bukan sumber ancaman saat musim hujan tiba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *