Lombok Barat, NTB – Sinergi antara Kepolisian dengan masyarakat petani terus diperkuat sebagai upaya nyata mendukung program ketahanan pangan nasional. Kali ini, Bhabinkamtibmas Desa Eyat Mayang, Kecamatan Lembar, Aipda I Kadek Juniawan, turun langsung ke sawah warga untuk memonitoring kegiatan panen jagung, sekaligus memberikan edukasi mengenai peran strategis Perum Bulog dalam stabilitas harga dan ketersediaan komoditas pangan pokok.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 5 Desember 2025, sejak pukul 10.30 Wita di Dusun Eyat Mayang, Desa Eyat Mayang, ini menjadi sorotan sebagai implementasi tugas Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) yang merangkul aspek kesejahteraan. Selain menjalin silaturahmi yang erat, Aipda Kadek Juniawan juga memberikan saran konstruktif kepada petani, khususnya kepada Saudara Muh, pemilik dan penggarap lahan, agar hasil panennya dapat diserap oleh Bulog.
“Kami mengajak para petani untuk tidak hanya menjual hasil panennya kepada tengkulak atau pembeli non-Bulog. Menjual ke Bulog adalah langkah strategis yang tidak hanya menguntungkan petani dengan harga yang stabil, tetapi juga berkontribusi besar dalam menjaga cadangan pangan pemerintah,” ujar Aipda Kadek Juniawan dengan ramah saat berinteraksi dengan petani.
Monitoring Panen Jagung Varietas Pioner: Dukungan Nyata Polri untuk Petani
Kunjungan Bhabinkamtibmas kali ini secara spesifik menyasar lahan milik Saudara Muh, anggota Kelompok Tani Mekar Sari I, dengan luas lahan sekitar 8 are yang ditanami jagung varietas Pioner. Lokasi panen berada di titik koordinat lintang -8,7642596 dan bujur 116,0714163. Monitoring ini memastikan proses panen berjalan lancar dan aman, sekaligus menjadi momen edukasi langsung di lapangan.
Dalam konteks program ketahanan pangan pemerintah, peran Bulog sangat vital. Berdasarkan Peraturan Presiden, Bulog bertugas menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi harga tiga komoditas pangan pokok, termasuk beras, jagung, dan kedelai. Dengan menyarankan petani menjual hasil panen jagung ke Bulog, Bhabinkamtibmas secara tidak langsung membantu petani mendapatkan harga yang sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), serta membantu penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Hal ini selaras dengan arahan pimpinan Polri untuk menjadikan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak yang tidak hanya berfokus pada keamanan, tetapi juga mendukung program-program pembangunan nasional, termasuk swasembada pangan.
Kapolsek Lembar Tegaskan Peran Polri dalam Ketahanan Pangan
Menanggapi kegiatan yang dilaksanakan oleh anggotanya, Kapolsek Lembar, Polres Lombok Barat, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., memberikan apresiasi dan penekanan khusus. Beliau menegaskan bahwa Polri, melalui Bhabinkamtibmas, memiliki peran penting dalam mengawal dan menyukseskan program ketahanan pangan pemerintah.
“Kami mendorong seluruh jajaran Bhabinkamtibmas, seperti yang dilakukan oleh Aipda Kadek Juniawan di Desa Eyat Mayang, untuk terus proaktif mendampingi petani. Ini bukan hanya masalah keamanan, tapi juga menyangkut hajat hidup orang banyak dan kedaulatan pangan bangsa. Kami akan terus bersinergi dengan Bulog dan Dinas Pertanian setempat untuk memastikan hasil panen petani dapat terserap dengan baik, demi terciptanya stabilitas harga dan pasokan,” tegas Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., saat dihubungi.
Dampak Positif dan Pencapaian Harkamtibmas Kondusif
Kegiatan monitoring dan imbauan ini menghasilkan dampak yang sangat positif. Pertama, terjalinnya hubungan silaturahmi yang baik dan keakraban yang semakin erat antara Bhabinkamtibmas dengan warga binaan, khususnya Kelompok Tani Mekar Sari I. Hubungan yang harmonis ini menjadi modal sosial yang kuat.
Kedua, dan yang paling krusial, terciptanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) yang kondusif di desa binaan. Dengan hadirnya aparat di tengah-tengah kegiatan ekonomi masyarakat, rasa aman dan kepercayaan publik terhadap institusi Polri meningkat. Para petani merasa didukung dan diperhatikan, sehingga mereka dapat fokus dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya.
Meskipun saat ini hasil panen Saudara Muh belum terjual kepada Bulog (tertulis: Pembeli jagung: Non Bulog), upaya persuasif dan edukasi yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif di kalangan petani untuk mempertimbangkan Bulog sebagai pilihan utama penjualan hasil panen di masa mendatang. Langkah ini merupakan investasi jangka panjang untuk mewujudkan ekosistem pangan yang lebih adil dan berkelanjutan, di mana kesejahteraan petani dan kepentingan nasional dapat berjalan beriringan.
Aksi nyata di lapangan ini membuktikan bahwa Kepolisian tidak hanya hadir untuk penegakan hukum, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, menjadikan Bhabinkamtibmas sebagai pilar penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional dari tingkat desa.











