Berita

Polsek Gerung Kawal Panen Jagung Tiga Ton di Lombok Barat

×

Polsek Gerung Kawal Panen Jagung Tiga Ton di Lombok Barat

Sebarkan artikel ini
Polsek Gerung Kawal Panen Jagung Tiga Ton di Lombok Barat

LOMBOK BARAT – Dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional terus digencarkan oleh aparat kepolisian di tingkat kewilayahan. Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, Polsek Gerung melalui Bhabinkamtibmas (BKTM) Desa Beleka melaksanakan kegiatan sambang desa sekaligus monitoring langsung panen raya jagung milik warga. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Bila Tepung, Desa Beleka, Kecamatan Gerung, pada Selasa (25/11/2025).

Langkah proaktif ini tidak hanya sekadar kunjungan rutin, melainkan bentuk pengawalan strategis kepolisian untuk memastikan produktivitas petani lokal tetap terjaga dan distribusi hasil panen berjalan lancar sesuai dengan target pemerintah.

Monitoring Langsung di Lahan Pertanian Warga

Kegiatan monitoring yang dimulai pada pukul 11.00 WITA tersebut menyasar lahan pertanian produktif milik salah satu tokoh masyarakat setempat, Ustadz Ramil. Di tengah terik matahari, personel BKTM Desa Beleka turun langsung ke sawah untuk melihat kondisi hasil panen di lahan seluas 35 are tersebut.

Kehadiran polisi di tengah-tengah petani memberikan warna tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa aparat penegak hukum tidak hanya berfokus pada aspek keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) semata, tetapi juga peduli pada aspek kesejahteraan ekonomi warga binaannya.

Plh. Kapolsek Gerung, Ipda Manda Aryan Nugraha, S.H., dalam keterangannya menegaskan pentingnya kehadiran personel Polri di setiap kegiatan produktif masyarakat. Menurutnya, monitoring ini adalah bagian dari upaya memotivasi petani agar terus bersemangat dalam mengelola lahan pertanian mereka.

“Kami menginstruksikan seluruh jajaran, khususnya Bhabinkamtibmas, untuk aktif turun ke lapangan. Monitoring panen jagung di Desa Beleka ini adalah bukti konkret dukungan kami. Tujuannya jelas, kami ingin memastikan petani merasa aman dan didukung penuh dalam upaya mereka menyokong ketersediaan pangan daerah,” ujar Ipda Manda Aryan Nugraha saat dikonfirmasi terkait kegiatan tersebut.

Baca Juga :  Seorang Anak Perempuan Ditemukan Meninggal Usai Tenggelam di Kali Brang Beh

Produktivitas Unggul Varietas P27 dan Potensi Daerah

Dalam kegiatan tersebut, diketahui bahwa lahan milik Ustadz Ramil ditanami jagung jenis hibrida varietas P27. Varietas ini memang dikenal memiliki ketahanan yang baik terhadap penyakit dan mampu menghasilkan tongkol jagung yang padat.

Berdasarkan hasil pantauan di lokasi, produktivitas lahan seluas 35 are tersebut terbilang sangat memuaskan. Estimasi hasil panen mencapai angka yang cukup fantastis, yakni sekitar tiga ton dalam bentuk tongkolan basah. Angka ini menjadi indikator positif bagi kesuburan tanah dan keberhasilan pola tanam yang diterapkan oleh petani di Dusun Bila Tepung.

Ipda Manda menambahkan bahwa keberhasilan panen perorangan seperti ini, jika diakumulasikan, akan memberikan dampak besar bagi stabilitas stok pangan di tingkat kecamatan hingga kabupaten.

“Laporan yang kami terima dari lapangan, hasil panen saudara Ramil sangat baik, mencapai tiga ton. Ini adalah kabar gembira. Polri hadir untuk memastikan tidak ada gangguan dalam proses pasca-panen, sehingga jerih payah petani dapat terbayar dengan hasil yang maksimal,” tambah Ipda Manda.

Strategi Hilirisasi: Dari Petani Menuju Bulog

Aspek krusial yang juga menjadi sorotan dalam monitoring ini adalah rencana distribusi pasca-panen. Polsek Gerung memberikan atensi khusus agar rantai distribusi hasil pertanian ini berjalan sesuai koridor yang mendukung program pemerintah.

Setelah proses pemanenan selesai, jagung-jagung tersebut tidak langsung dijual mentah. Rencananya, hasil panen akan melalui proses pengolahan pasca-panen meliputi pemipilan dan penjemuran hingga mencapai kadar air yang standar. Langkah ini penting untuk menjaga kualitas biji jagung agar tahan lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Yang menarik, distribusi hasil panen ini akan diarahkan langsung ke Badan Urusan Logistik (Bulog) melalui perantara Kelompok Tani (Poktan) setempat. Skema ini dinilai sangat strategis karena memotong rantai tengkulak yang seringkali merugikan petani, sekaligus memastikan cadangan pangan negara terpenuhi.

Baca Juga :  Minimalisir Kejahatan di Malam Hari, Satsamapta Polres Bima Tingkatkan Patroli KRYD

“Sesuai informasi yang dihimpun anggota kami di lapangan, jagung ini nantinya akan didistribusikan ke Bulog melalui Kelompok Tani. Ini langkah yang sangat kami apresiasi. Dengan masuk ke Bulog, berarti petani Desa Beleka telah berkontribusi langsung dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan nasional,” tegas Ipda Manda menutup keterangannya.

Kegiatan sambang desa dan monitoring ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain di Kecamatan Gerung. Sinergi antara Polri, petani, dan lembaga pemerintah seperti Bulog merupakan kunci utama dalam menciptakan ekosistem pertanian yang sehat, menguntungkan petani, dan menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *