Beliau juga menambahkan bahwa program ini bukan hanya sekadar menanam, tetapi juga memastikan bahwa hasil panen tersalurkan dengan baik dan dihargai sesuai standar yang berlaku.
“Kami memastikan setiap butir jagung yang diserahkan memiliki kualitas yang baik, dengan kadar air memenuhi standar Bulog, yaitu 14%. Ini penting agar Bulog dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasaran. Kami akan terus berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas program ketahanan pangan ini demi kesejahteraan masyarakat Lombok Barat,” tegasnya.
Langkah Selanjutnya: Memperluas Dampak Program
Meskipun telah mencapai angka penyaluran yang signifikan, program Ketahanan Pangan Polres Lombok Barat tidak berhenti sampai di sini.
Beberapa Polsek masih merencanakan penyaluran berikutnya dalam beberapa hari ke depan, menunjukkan bahwa kegiatan tanam dan panen dilakukan secara berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang, tidak hanya dalam hal pasokan komoditas, tetapi juga dalam hal edukasi dan pendampingan kepada petani lokal.
Dengan adanya pendampingan dari Polri, para petani mendapatkan akses informasi yang lebih baik mengenai praktik pertanian yang efektif dan standar kualitas yang dibutuhkan pasar.
Ke depan, Polres Lombok Barat bertekad untuk terus menjalin koordinasi erat dengan Bulog dan instansi terkait lainnya.
Langkah ini penting untuk menjamin bahwa program Ketahanan Pangan dapat terus berkontribusi secara optimal dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga komoditas pangan pokok, menjadikan Lombok Barat sebagai salah satu wilayah yang tangguh dalam menghadapi tantangan ketersediaan pangan di masa depan.
Upaya ini menjadi teladan bagaimana institusi keamanan dapat berperan aktif sebagai motor penggerak pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.