Berita

Bhabinkamtibmas Gerung Dampingi Petani Jagung Jaga Ketahanan Pangan

×

Bhabinkamtibmas Gerung Dampingi Petani Jagung Jaga Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
Sinergi Polri dan Petani di Gerung Dorong Stabilitas Harga Jagung

Lombok Barat, NTB – Di tengah sibuknya musim panen raya, kehadiran aparat kepolisian di tengah masyarakat kembali menunjukkan peran vitalnya dalam mendukung stabilitas dan ketahanan pangan nasional. Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Desa Giri Tembesi, Polsek Gerung, Polres Lombok Barat, Polda NTB, pada hari Sabtu, 4 Oktober 2025, melaksanakan giat sambang langsung ke lahan pertanian jagung di Dusun Lilin.

Kegiatan ini, yang dimulai sekitar pukul 10.00 Wita, bukan hanya sekadar silaturahmi, tetapi juga bagian dari upaya aktif Polri untuk mendampingi petani dan memantau langsung proses distribusi hasil panen, memastikan bahwa transaksi berjalan lancar dan aman.

Bhabinkamtibmas Amankan Proses Panen dan Jual Beli Jagung

Dalam kunjungannya, Bhabinkamtibmas berinteraksi langsung dengan salah satu petani, Bapak I Made Sugi, yang saat itu sedang melakukan panen jagung. Koordinasi ini menjadi fokus utama untuk mendapatkan informasi akurat mengenai hasil panen dan jalur penjualannya.

“Kami terus mengintensifkan kegiatan sambang ke berbagai sektor, termasuk pertanian, karena ini adalah tulang punggung perekonomian warga. Kehadiran Bhabinkamtibmas memastikan tidak ada gangguan keamanan selama proses panen dan distribusi. Selain itu, kami ingin mengetahui kendala yang mungkin dihadapi petani,” ujar Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, saat dikonfirmasi.

Kegiatan sambang ini dilakukan untuk menjamin keamanan di wilayah hukum Polsek Gerung, khususnya dalam mengawal komoditas strategis seperti jagung. Di Nusa Tenggara Barat (NTB), termasuk Lombok Barat, jagung merupakan komoditas utama yang pergerakan harganya sangat berpengaruh terhadap ekonomi lokal maupun nasional.

Petani Jual Jagung Sistem Borongan, Transaksi Senilai Rp3 Juta

Saat berkoordinasi, Bapak I Made Sugi memberikan keterangan mengenai hasil panennya. Ia menjelaskan bahwa jagungnya telah dijual dengan sistem borongan atau per petakan kepada seorang tengkulak bernama Muzamin.

“Jagung ini sudah saya jual borongan kepada Bapak Muzamin seharga tiga juta rupiah untuk lahan seluas 20 are. Selanjutnya, hasil panen ini akan dibawa ke gudang Bapak Muzamin di lingkungan Aik Ampat, Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung,” jelas I Made Sugi kepada Bhabinkamtibmas.

Baca Juga :  Bongkar Jaringan Narkoba, Tim Kaisar Hitam Polres Bima Kota Ringkus Seorang Pengedar Sabu

Informasi ini penting bagi kepolisian untuk memetakan jalur distribusi dan memastikan keamanan komoditas jagung pasca-panen hingga sampai di gudang penampungan. Meskipun harga jagung di pasaran kerap berfluktuasi, mulai dari Rp4.200 hingga sempat menyentuh Rp6.500 per kilogramnya tergantung kualitas dan kadar air, transaksi borongan sering menjadi pilihan petani untuk memangkas biaya dan waktu pasca-panen.

Kepastian mengenai pembeli dan tujuan hasil panen yang disampaikan petani menjadi data yang dicatat oleh Bhabinkamtibmas sebagai langkah preventif terhadap potensi gangguan kamtibmas, seperti sengketa atau pencurian hasil panen. Pendekatan ini merupakan wujud nyata dari filosofi Polri yang mengedepankan komunikasi dan kerjasama dengan masyarakat.

Dukungan Polri untuk Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan

Peran Bhabinkamtibmas dalam mendampingi petani tidak hanya terbatas pada aspek keamanan, tetapi juga sebagai motor penggerak dan motivator dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Dengan secara rutin melakukan sambang, Polri berharap dapat membantu meminimalisir berbagai permasalahan yang mungkin timbul di sektor pertanian, mulai dari masalah pupuk, irigasi, hingga pemasaran hasil panen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *