Berita

Polsek Gerung Pastikan Stok Jagung 30 Ton di Gudang Desa Beleka Aman

×

Polsek Gerung Pastikan Stok Jagung 30 Ton di Gudang Desa Beleka Aman

Sebarkan artikel ini
Sinergi Polri dan Pengusaha Lokal Jaga Pasokan Jagung di Lombok Barat

LOMBOK BARAT – Upaya menjaga ketahanan pangan nasional terus diperkuat di tingkat daerah. Kepolisian Sektor (Polsek) Gerung, Polres Lombok Barat, Polda NTB, melalui jajaran Bhabinkamtibmas, bergerak cepat memantau ketersediaan komoditas utama, salah satunya adalah jagung. Pengecekan terbaru dilakukan pada gudang milik seorang pengusaha lokal guna memastikan stok aman dan distribusi lancar.

Pengecekan ini merupakan langkah proaktif Polri dalam mendukung program pemerintah terkait stabilitas pasokan dan harga pangan, khususnya menjelang masa-masa krusial. Kegiatan monitoring ini berfokus pada gudang-gudang penampungan komoditas pertanian yang memiliki dampak signifikan pada rantai pasok.

Stok Jagung 30 Ton di Gudang H. Bur Desa Beleka

Pada hari Sabtu, 27 September 2025, Bhabinkamtibmas Desa Beleka, Aipda Mahsun, melaksanakan kegiatan pengecekan dan monitoring intensif terhadap stok jagung di desa binaannya. Lokasi yang menjadi target utama adalah gudang milik Haji Bur yang berlokasi di RT 09, Dusun Beleke, Desa Beleka, Kecamatan Gerung.

Dari hasil monitoring tersebut, ditemukan fakta bahwa stok jagung yang tersimpan di gudang tersebut mencapai angka yang cukup signifikan.

“Kami mencatat bahwa stok jagung yang ada di gudang milik H. Bur saat ini adalah sekitar 30 ton,” ungkap Aipda Mahsun dalam laporannya. Jumlah ini dianggap cukup untuk mendukung kebutuhan pasar dalam jangka waktu tertentu dan memberikan rasa aman terkait pasokan jagung di wilayah Gerung dan sekitarnya.

Peran Penting Pengusaha Lokal dalam Rantai Pasok Jagung

Sistem pengadaan jagung yang dilakukan oleh H. Bur menunjukkan peran krusial pengusaha lokal dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan bagi para petani. Jagung yang distok di gudang tersebut diperoleh dari petani melalui sistem borong yang dilakukan menjelang waktu panen.

Sistem borong ini memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani, sehingga mereka tidak perlu khawatir jagung mereka tidak terserap atau harganya anjlok. Hal ini sekaligus memutus mata rantai panjang yang seringkali merugikan pihak produsen di tingkat bawah.

Baca Juga :  Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Anggota Piket Polsek Poto Tano Laksanakan Patroli Dialogis Malam Hari

Setelah jagung dibeli, H. Bur tidak hanya menyimpannya, tetapi juga memprosesnya lebih lanjut. Jagung tersebut selanjutnya diolah menjadi butiran yang kemudian dikemas dan didistribusikan ke pasar lokal. Selain memenuhi kebutuhan domestik, sebagian dari stok jagung olahan ini juga dijual ke luar daerah, termasuk ke Pulau Bali. Distribusi ke luar pulau ini menunjukkan bahwa Lombok Barat memiliki peran penting sebagai salah satu lumbung jagung regional.

Komitmen Polri Menjamin Ketahanan Pangan Daerah

Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, menegaskan bahwa pengecekan stok jagung ini adalah bagian integral dari komitmen Polri dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Pengecekan dilakukan secara berkala untuk memitigasi potensi penimbunan atau gangguan distribusi yang dapat memicu lonjakan harga.

“Kami terus mengawasi dan memonitor ketersediaan komoditas pangan utama di wilayah hukum Polsek Gerung. Pengecekan stok di gudang H. Bur ini adalah contoh nyata bagaimana kami bersinergi dengan pengusaha lokal untuk memastikan pasokan jagung aman,” ujar Iptu I Gusti Agung Bayu Damana secara tegas.

Ia menambahkan bahwa dengan stok 30 ton di satu gudang saja, menunjukkan bahwa potensi produksi jagung di Lombok Barat sangat besar. Polri akan memastikan bahwa proses pembelian dari petani, pengolahan, hingga distribusi berjalan lancar tanpa hambatan.

“Stok jagung di sini aman, dan kami pastikan tidak ada praktik yang merugikan petani maupun masyarakat sebagai konsumen. Langkah ini untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di tengah dinamika harga pangan,” tutup Kapolsek, menggarisbawahi pentingnya peran pengawasan kepolisian dalam ekosistem pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *