Dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan kondusif, Kepolisian Sektor Woja Polres Dompu melaksanakan kegiatan Patroli Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) pada Minggu malam (8/6/2025). Kegiatan ini menyasar sejumlah titik rawan kriminalitas yang tersebar di wilayah hukum Polsek Woja.
Patroli dipimpin oleh KA SPKT III AIPTU Kacung bersama empat personel jaga. Adapun rute patroli meliputi Desa Nowa, Desa Matua, dan Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Personel menyambangi lokasi-lokasi yang teridentifikasi rawan terhadap tindak kejahatan dan gangguan ketertiban umum.
Kapolsek Woja IPTU M. Norkurniawan melalui Kasi Humas Polres Dompu menjelaskan bahwa patroli ini merupakan langkah preventif dalam menghadapi potensi gangguan Kamtibmas, khususnya pada malam hari.
“Sasaran patroli meliputi pelaku 3C (curas, curat, dan curanmor), pemanahan liar, peredaran narkoba, miras, perjudian, balap liar, knalpot brong, serta kejahatan jalanan lainnya,” terang Kasi Humas.
Dalam pelaksanaan patroli, petugas juga memberikan pesan-pesan Kamtibmas secara langsung kepada masyarakat. Di antaranya imbauan agar warga:
Mengawasi dan membatasi pergaulan anak-anak remaja;
Tidak menjual atau mengonsumsi minuman keras dan narkoba;
Tidak berkumpul hingga larut malam;
Tidak mudah terprovokasi isu-isu yang belum tentu benar;
Aktif melaporkan potensi gangguan atau keributan ke Bhabinkamtibmas atau pihak Polsek Woja.
Kegiatan berakhir pada pukul 22.00 Wita dalam kondisi aman dan terkendali. Kehadiran petugas kepolisian malam itu disambut positif oleh masyarakat.
Kapolsek Woja menegaskan bahwa kegiatan KRYD akan terus digencarkan sebagai langkah antisipatif terhadap kenakalan remaja dan kriminalitas malam hari.
“Kami ingin membangun kepercayaan masyarakat melalui kehadiran langsung di tengah mereka. Patroli ini bukan hanya bentuk pencegahan, tapi juga upaya mempererat hubungan emosional antara polisi dan masyarakat,” ujar IPTU Norkurniawan.
Polsek Woja juga telah melakukan langkah-langkah lanjutan berupa pengumpulan informasi, deteksi dini, dan penggalangan terhadap tokoh masyarakat untuk mencegah berkembangnya potensi konflik atau tindak pidana lainnya
