Berita

Pengamanan Ketat Warnai Prosesi Nyongkolan di Lombok Barat

×

Pengamanan Ketat Warnai Prosesi Nyongkolan di Lombok Barat

Sebarkan artikel ini
Sinergi Budaya dan Keamanan: Nyongkolan Berjalan Lancar di Lombok

Lombok Barat, NTB Tradisi Nyongkolan, ritual adat pernikahan khas suku Sasak di Lombok, kembali berlangsung meriah dengan pengamanan ketat dari Kepolisian Resor Lombok Barat. Pada Rabu (28/5/2025), rombongan Nyongkolan yang bergerak dari Dusun Sintung, Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, menuju Dusun Bantir, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, mendapat pengamanan dan pengawalan penuh dari aparat kepolisian, memastikan seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan aman.

Pengamanan dan Pengawalan Demi Kelancaran Tradisi

Fokus utama kegiatan adalah memastikan keselamatan kedua mempelai dan seluruh warga yang mengikuti prosesi Nyongkolan, serta menjaga kelancaran arus lalu lintas di sepanjang rute yang dilalui.

Tradisi Nyongkolan sendiri melibatkan iring-iringan besar yang seringkali diwarnai dengan berbagai kesenian tradisional.

Seperti Gendang Beleq dan musik Kecimol, yang menambah semarak suasana namun juga memerlukan pengaturan lalu lintas yang cermat.

Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, menegaskan pentingnya peran kepolisian dalam mengamankan kegiatan adat semacam ini.

“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk dalam menjaga kelancaran dan keamanan tradisi adat seperti Nyongkolan,” ujarnya.

Menurutnya, pengamanan ini bukan hanya tentang lalu lintas, tetapi juga memastikan ketertiban umum dan kenyamanan seluruh peserta Nyongkolan serta pengguna jalan lainnya.

Peran Sentral Bhabinkamtibmas dalam Pengamanan Adat

Pelaksanaan pengamanan ini dikoordinasikan dengan baik, melibatkan personel yang memahami karakteristik wilayah dan budaya setempat. Salah satu pelaksana utama dalam pengamanan ini adalah Aipda I Wayan Suartana, Bhabinkamtibmas Desa Banyu Urip.

Keberadaan Bhabinkamtibmas sangat vital karena mereka memiliki kedekatan dengan masyarakat dan pemahaman yang mendalam tentang dinamika sosial di desa binaannya.

Baca Juga :  Unit Obvit Sat Samapta Polres Bima Kota Amankan dan Patroli di Area Objek Vital PLTMG Bonto Bima

Dengan pengalaman dan pengetahuannya tentang adat istiadat setempat, Polsek Gerung mampu mengkomunikasikan arahan dengan efektif kepada warga.

Sehingga prosesi Nyongkolan dapat berjalan sesuai rencana tanpa menimbulkan kemacetan atau gangguan berarti.

Nyongkolan: Simbol Persatuan dan Kebersamaan

Tradisi Nyongkolan, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pernikahan adat Sasak, bukan hanya sekadar prosesi mengantar mempelai wanita ke rumah mempelai pria.

Lebih dari itu, Nyongkolan adalah simbol kebersamaan, persatuan keluarga, dan perkenalan mempelai kepada masyarakat luas.

Dengan diiringi kesenian tradisional seperti Gendang Beleq, Nyongkolan menjadi tontonan menarik yang juga memperkuat identitas budaya Lombok.

Kegiatan Nyongkolan di Dusun Bantir, Desa Banyu Urip, yang berlangsung hingga pukul 18.00 WITA, dilaporkan berjalan dengan tertib dan lancar.

Arus lalu lintas di sekitar lokasi juga tetap terkendali, menunjukkan keberhasilan koordinasi antara pihak kepolisian dan masyarakat dalam menjaga ketertiban.

Keberhasilan pengamanan ini menjadi bukti nyata sinergi antara aparat keamanan dan elemen masyarakat dalam melestarikan tradisi sekaligus menjaga ketertiban umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *