Sekotong, Lombok Barat – Jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Sekotong, terus aktif melaksanakan program inovatif “Polsek Sekotong Menyapa Sekolah”. Kali ini, kegiatan menyasar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Birulwalidain Bertong yang berlokasi di Dusun Bertong Timur, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, pada Rabu (7/5/2025).
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam serta tindakan persuasif terkait bahaya penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) serta isu perundungan (bullying) di lingkungan sekolah.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah anggota Polsek Sekotong, tenaga pendidik MTs Birulwalidain Bertong Bapak Mahsun, S.Pd., serta para santri dan santriwati pondok pesantren setempat.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Unit Samapta Polsek Sekotong, Ipda Syamsul Hadi, dan diikuti oleh penyampaian materi inti oleh Pejabat Sementara (Ps.) Kepala Unit Pembinaan Masyarakat (Kanit Binmas) Polsek Sekotong, Aiptu I Komang Sunantara.
Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kapolsek Sekotong, Iptu I Ketut Suriarta, SH., M.I.Kom mengatakan bahwa pihaknya secara komprehensif menjelasakan mengenai bahaya NAPZA.
Ia menekankan bahwa NAPZA, baik yang berasal dari bahan alami maupun sintetis, dapat menyebabkan kecanduan dan merusak masa depan generasi muda.
“NAPZA ini adalah musuh kita bersama. Kami dari Polsek Sekotong memiliki program rutin menyapa sekolah untuk memberikan pemahaman kepada para santri agar menjauhi barang haram ini,” Kapolsek Sekotong.
Lebih lanjut, Kapolsek sekotong juga menyoroti permasalahan bullying yang menurutnya menjadi tanggung jawab bersama.
“Bullying ini adalah masalah kita semua. Melalui program Polsek Sekotong Menyapa Sekolah ini, kami sering memberikan penjelasan dan imbauan kepada para santri serta seluruh pihak terkait bahaya bullying yang bisa merugikan kita semua, terutama bagi siswa dan siswi,” ujarnya.
Ia juga mengimbau para guru untuk berhati-hati dalam mendidik dan menghindari kekerasan terhadap pelajar.
“Apabila ada siswa atau siswi yang nakal, hendaknya dinasihati atau diberikan teguran. Jika perlu, panggil orang tua murid untuk menghindari tindakan kekerasan,” imbuhnya.
Selain bahaya NAPZA dan bullying, materi penting lainnya yang disampaikan kepada para siswa-siswi adalah terkait bahaya pernikahan dini.
Para santri diimbau untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk menikah di usia muda.
“Pernikahan dini memiliki dampak negatif yang besar, salah satunya adalah risiko kematian pada calon ibu dan juga dapat menyebabkan stunting pada anak. Oleh karena itu, manfaatkanlah masa muda kalian dengan sebaik-baiknya dan kejarlah cita-cita setinggi mungkin,” pesannya.
Tidak ketinggalan, materi mengenai tata tertib berlalu lintas juga menjadi perhatian dalam kegiatan ini.
Mengingat banyak siswa yang menggunakan sepeda motor ke sekolah, pihak kepolisian memberikan penekanan pada pentingnya keselamatan di jalan raya.
“Kami mengimbau kepada para santri yang menggunakan sepeda motor agar selalu melengkapi kendaraannya, seperti lampu sein, kaca spion, dan STNK. Jangan lupa untuk selalu menggunakan helm berstandar SNI dan menghindari penggunaan knalpot brong serta melengkapi kelengkapan kendaraan lainnya,” jelasnya.
Para siswa-siswi MTs Birulwalidain Bertong tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada personel Polsek Sekotong atas materi yang telah diberikan.
Diharapkan, ilmu yang didapatkan dapat menjadi bekal berharga bagi mereka di masa depan.