Jakarta – Suasana Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah yang penuh kehangatan dan kebersamaan menyelimuti seluruh umat Muslim di Indonesia dan dunia. Di tengah momen sakral ini, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., menyampaikan pesan penting. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Idulfitri sebagai momentum krusial guna semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Perayaan Idulfitri tahun ini, yang jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, menandai puncak dari perjuangan spiritual selama sebulan penuh di bulan Ramadan. Umat Muslim telah berhasil menahan diri, melawan hawa nafsu, serta memperbanyak amal kebaikan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Gema takbir yang kini berkumandang di seluruh penjuru negeri menjadi penanda datangnya hari kemenangan yang fitri.
Makna Kemenangan Setelah Sebulan Penuh Beribadah
Kapolri menyoroti bagaimana Idulfitri hadir setelah sebulan penuh umat Islam berjuang dalam ibadah puasa. Perjuangan menahan lapar dan dahaga, mengendalikan amarah, serta memperbanyak amal saleh menjadi sebuah proses penyucian diri. Kemenangan yang dirayakan bukan sekadar kemenangan menahan hawa nafsu, tetapi juga kemenangan dalam memperkuat hubungan vertikal dengan Allah SWT dan hubungan horizontal dengan sesama manusia. Kehangatan silaturahmi dan saling memaafkan menjadi esensi utama perayaan ini.
Pesan Persatuan di Hari yang Fitri
Dalam suasana yang penuh makna ini, Jenderal Sigit menekankan pentingnya menjaga dan memperkuat ikatan kebangsaan. Menurutnya, kehangatan dan semangat kebersamaan Idulfitri merupakan modal sosial yang sangat berharga untuk merajut kembali benang-benang persaudaraan yang mungkin sempat terkoyak oleh berbagai dinamika sosial dan politik. Persatuan dan kesatuan adalah fondasi utama bagi kemajuan dan ketahanan bangsa Indonesia.
Momen mudik atau pulang ke kampung halaman, yang menjadi tradisi tak terpisahkan dari Lebaran di Indonesia, juga disinggung oleh Kapolri. Ia memahami bahwa perjalanan menuju kampung halaman, meskipun terkadang melelahkan, membawa kebahagiaan tersendiri.
“Saat-saat berharga menuju kampung halaman, dengan membawa banyak kesan sebagai pelipur kerinduan kini telah tiba. Lebaran penuh makna pun di depan mata,” ujar Kapolri dalam keterangannya, Minggu (30/3/25).
Harapan Kesucian dan Kebersamaan Nasional
Lebih lanjut, Kapolri mengungkapkan harapannya agar semangat Idulfitri mampu membawa dampak positif yang luas. Ia berharap momen suci ini dapat membersihkan diri dari segala kesalahan dan dosa masa lalu, sekaligus menuntun setiap individu untuk kembali pada fitrah kesucian.
“Semoga kehangatan Idulfitri dapat membersihkan segala kesalahan dan dosa, serta menuntun kita kembali pada kesucian,” tutur Jenderal Sigit.
Meskipun institusi Polri tetap menjalankan tugas pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat selama periode libur Lebaran, Kapolri memastikan bahwa momentum Idulfitri akan selalu dirasakan sebagai saat yang membahagiakan dan penuh makna, baik bagi anggota Polri maupun masyarakat luas. Dengan penuh kerendahan hati, ia secara resmi menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Muslim.
“Atas nama keluarga besar Polri dan Bhayangkari, saya mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Mari jadikan Idulfitri sebagai momentum kebersamaan, mempererat persaudaraan, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Salam Presisi,” ungkap Jenderal Sigit, menegaskan kembali komitmen Polri dalam menjaga harmoni bangsa.
