Kesehatan MentalPsikologi

9 Alasan Kenapa Kamu Gampang Baper Saat Dikritik

×

9 Alasan Kenapa Kamu Gampang Baper Saat Dikritik

Sebarkan artikel ini
9 Alasan Kenapa Kamu Gampang Baper Saat Dikritik
9 Alasan Kenapa Kamu Gampang Baper Saat Dikritik (www.freepik.com)

7. Kebutuhan untuk Selalu Merasa Benar

Setiap orang tentu memiliki keinginan untuk merasa benar atau kompeten. Namun, pada beberapa orang, kebutuhan ini bisa menjadi sangat kuat hingga mereka sulit menerima perspektif atau pendapat lain, apalagi jika itu berupa kritik terhadap pandangan mereka. Mereka mungkin merasa bahwa menerima kritik berarti mengakui kesalahan, yang bisa terasa mengancam bagi identitas dan kepercayaan diri mereka.

8. Ketidakmampuan Membedakan Kritik dan Serangan Pribadi

Batasan antara kritik terhadap perilaku atau hasil kerja dengan serangan terhadap kepribadian seseorang seringkali kabur. Ketika seseorang merasa bahwa kritik yang diberikan menyerang karakter atau nilai-nilai pribadi mereka, wajar jika mereka akan merasa tersinggung dan sulit menerimanya. Penting untuk diingat bahwa kritik yang membangun seharusnya fokus pada tindakan atau hasil, bukan pada siapa diri kita sebagai individu.

9. Kurangnya Keterampilan Menerima dan Mengelola Kritik

Menerima kritik adalah sebuah keterampilan yang perlu dipelajari dan dilatih. Tidak semua orang secara otomatis memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, mengolah informasi, dan merespons kritik secara konstruktif. Beberapa orang mungkin tidak tahu bagaimana cara mengendalikan emosi mereka saat menerima kritik, atau bagaimana cara mengajukan pertanyaan klarifikasi untuk memahami maksud sebenarnya dari kritik tersebut.

Lalu, Bagaimana Cara Menjadi Lebih Terbuka Terhadap Kritik?

Memahami alasan-alasan di atas adalah langkah awal yang baik. Dengan menyadari bahwa kesulitan menerima kritik seringkali berakar pada faktor psikologis yang kompleks, kita bisa mulai mengembangkan sikap yang lebih terbuka dan konstruktif. Beberapa tips yang bisa kamu coba:

  • Dengarkan dengan pikiran terbuka: Cobalah untuk tidak langsung defensif saat menerima kritik. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan dan berusaha untuk memahami perspektif si pemberi kritik.
  • Cari tahu maksud baiknya: Asumsikan bahwa orang yang memberikan kritik memiliki niat baik untuk membantumu berkembang. Fokus pada pesan yang ingin disampaikan, bukan pada cara penyampaiannya (kecuali jika memang tidak pantas).
  • Jangan terburu-buru merespons: Berikan dirimu waktu untuk mencerna kritik sebelum memberikan tanggapan. Ini akan membantumu merespons dengan lebih tenang dan rasional.
  • Ajukan pertanyaan klarifikasi: Jika ada hal yang kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya. Memahami detail kritik akan membantumu mengevaluasinya dengan lebih baik.
  • Fokus pada pertumbuhan: Ingatlah bahwa kritik yang membangun adalah kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik. Lihatlah kritik sebagai umpan balik yang berharga untuk pengembangan dirimu.
  • Hargai upaya si pemberi kritik: Memberikan kritik yang jujur dan konstruktif tidak selalu mudah. Hargailah keberanian dan waktu yang telah diberikan oleh orang tersebut.
Baca Juga :  Benarkah Pria Berteman Wanita Lebih Empati? Ini Faktanya!

Kritik Sebagai Peluang untuk Bertumbuh

Meskipun terkadang terasa menyakitkan, kritik sebenarnya adalah salah satu alat terbaik untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Dengan memahami alasan psikologis di balik kesulitan kita (atau orang lain) dalam menerima kritik, kita bisa mulai membangun jembatan komunikasi yang lebih baik dan memanfaatkan umpan balik sebagai peluang untuk menjadi versi diri yang lebih baik. Jadi, lain kali ada yang memberikan kritik, coba ingat sembilan alasan ini. Siapa tahu, kamu akan melihat kritik dari sudut pandang yang berbeda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *