Karir

Waspada! 7 Kata-Kata Manis Interview yang Ternyata Red Flag

×

Waspada! 7 Kata-Kata Manis Interview yang Ternyata Red Flag

Sebarkan artikel ini
Waspada! 7 Kata-Kata Manis Interview yang Ternyata Red Flag
Waspada! 7 Kata-Kata Manis Interview yang Ternyata Red Flag (www.freepik.com)

Tim Kecil dengan “Banyak Tanggung Jawab”: Siap Jadi Superman/Superwoman?

data-sourcepos=”29:1-29:555″>Dalam tim yang kecil, seringkali kita mendengar “Kami adalah tim kecil, jadi semua orang diharapkan dapat mengambil banyak tanggung jawab.” Ini mungkin terdengar seperti kesempatan untuk mengembangkan diri dengan berbagai peran. Namun, dalam praktiknya, ini seringkali berarti kamu akan mengerjakan tugas-tugas di luar deskripsi pekerjaanmu, bahkan mungkin tugas yang seharusnya dikerjakan oleh beberapa orang. Menambah tanggung jawab memang baik, tapi kalau terlalu banyak dan tidak sesuai dengan kapasitasmu, bisa jadi kamu akan kewalahan dan stres.

Lingkungan Kerja “Dinamis”: Siap dengan Kejutan Tiada Henti?

Terakhir, kalimat “Lingkungan kerja kami sangat dinamis, dan tugas-tugas sering kali berubah,” juga perlu kita cermati. Lingkungan kerja yang dinamis memang bisa jadi menarik dan menantang. Tapi, kalau tugas-tugas sering berubah tanpa ada perencanaan yang jelas, ini bisa berarti kamu akan terus menerus menghadapi tekanan karena ketidakpastian dan tuntutan yang tidak terduga. Fleksibilitas itu perlu, tapi kalau perubahan terjadi terlalu sering dan tanpa arah yang jelas, bisa jadi kamu akan merasa kelelahan karena harus terus beradaptasi.

Lebih dari Sekadar Kalimat: Perhatikan Konteks dan Ajukan Pertanyaan!

Penting untuk diingat bahwa satu atau dua kalimat di atas mungkin tidak selalu berarti buruk. Konteks wawancara dan bagaimana kalimat tersebut disampaikan juga sangat penting. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk mengklarifikasi ekspektasi perusahaan terkait jam kerja, tanggung jawab, dan budaya kerja. Misalnya, kamu bisa bertanya, “Bisakah Anda memberikan contoh bagaimana fleksibilitas jam kerja diterapkan dalam tim?” atau “Seperti apa contoh proyek di mana tim perlu ‘melangkah lebih jauh’?” Jawaban yang jujur dan transparan akan membantu kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang potensi beban kerja di perusahaan tersebut.

Baca Juga :  Bukan Malas, Tapi Habis: 8 Tanda Kamu Kehilangan Daya Juang

Tips untuk Calon Karyawan: Jaga Diri Sebelum Terjebak

Sebagai calon karyawan, terutama di awal karir, penting untuk memiliki self-awareness dan tahu batasan diri. Jangan hanya terpukau dengan iming-iming “peluang besar” atau “budaya kerja keren” tanpa mempertimbangkan potensi dampaknya pada kesehatan mental dan kehidupan pribadimu. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  • Riset Perusahaan: Cari tahu reputasi perusahaan terkait work-life balance dari ulasan karyawan di platform seperti Glassdoor atau Jobstreet.
  • Perhatikan Bahasa Tubuh Pewawancara: Apakah mereka terlihat lelah atau tertekan? Ini bisa jadi indikasi budaya kerja di sana.
  • Jangan Takut Bertanya: Ajukan pertanyaan spesifik tentang jam kerja rata-rata, ekspektasi lembur, dan bagaimana perusahaan mendukung kesejahteraan karyawan.
  • Percayai Instingmu: Jika ada sesuatu yang terasa “off” selama wawancara, jangan abaikan. Mungkin saja itu adalah red flag yang perlu kamu pertimbangkan.
  • Prioritaskan Keseimbangan: Ingatlah bahwa pekerjaan hanyalah salah satu aspek dalam hidupmu. Jangan sampai pekerjaan mengorbankan kesehatan, hubungan, dan kebahagiaanmu.

Menuju Keseimbangan yang Lebih Baik

Kabar baiknya, tren kerja masa kini semakin mengarah pada pentingnya work-life balance dan kesejahteraan karyawan. Banyak perusahaan mulai menyadari bahwa karyawan yang bahagia dan sehat akan lebih produktif dan loyal. Fenomena quiet quitting dan great resignation juga menjadi pengingat bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan kebutuhan karyawan. Menurut data dari berbagai survei, karyawan kini semakin mencari perusahaan yang tidak hanya menawarkan gaji yang menarik, tetapi juga fleksibilitas, kesempatan untuk berkembang, dan budaya kerja yang mendukung keseimbangan hidup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *