4. Kurangnya Empati (Mengabaikan Perasaanmu)
data-sourcepos=”33:1-33:293″>Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dalam hubungan yang sehat, empati menjadi fondasi penting untuk saling mendukung dan memahami. Namun, jika pasangan Anda menunjukkan kurangnya empati, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang lebih dalam.
Mereka mungkin sulit memahami atau peduli dengan perasaan dan kebutuhan Anda. Ketika Anda mencoba berbagi masalah atau kekecewaan, mereka mungkin meremehkan, mengabaikan, atau bahkan menyalahkan Anda. Mereka cenderung lebih fokus pada diri sendiri dan kesulitan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Kekurangan empati ini bisa membuat Anda merasa tidak didengar, tidak dipedulikan, dan sendirian dalam hubungan.
5. Kontrol Berlebihan (Berbalut Perhatian)
Kontrol dalam hubungan seringkali disalahartikan sebagai bentuk perhatian atau kasih sayang. Pasangan Anda mungkin ingin tahu setiap detail kegiatan Anda, mengatur dengan siapa Anda boleh berinteraksi, atau bahkan membuat keputusan penting untuk Anda tanpa melibatkan Anda. Awalnya, Anda mungkin merasa diperhatikan, tetapi seiring waktu, Anda akan merasa terkekang dan kehilangan kebebasan.
Perilaku ini bisa sangat halus dan berkembang secara bertahap. Pasangan Anda mungkin menggunakan alasan-alasan seperti “aku hanya ingin yang terbaik untukmu” atau “aku melakukan ini karena aku sayang kamu”. Namun, di balik itu, ada keinginan untuk mengendalikan hidup Anda dan membuat Anda bergantung pada mereka.
6. Menyalahkan Orang Lain (Tidak Pernah Bertanggung Jawab)
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, orang dengan gangguan kepribadian cenderung kesulitan untuk mengakui kesalahan mereka sendiri. Mereka akan selalu mencari alasan atau menyalahkan orang lain atas masalah atau kegagalan yang mereka alami. Anda mungkin sering mendengar mereka menyalahkan mantan pasangan, teman, keluarga, atau bahkan keadaan atas semua kesulitan yang mereka hadapi.
Perilaku ini menunjukkan kurangnya introspeksi dan tanggung jawab pribadi. Mereka tidak mau belajar dari kesalahan dan terus mengulang pola yang sama. Dalam hubungan, ini bisa sangat frustrasi karena Anda akan selalu menjadi pihak yang disalahkan atau bertanggung jawab atas masalah yang timbul.
Apa yang Harus Dilakukan?
Mengenali perilaku-perilaku ini pada pasangan bisa menjadi langkah awal yang penting. Namun, penting untuk diingat bahwa Anda tidak bisa mendiagnosis seseorang. Jika Anda merasa khawatir dengan perilaku pasangan Anda dan dampaknya terhadap kesejahteraan emosional Anda, langkah terbaik adalah:
- Berkomunikasi secara terbuka: Cobalah untuk berbicara dengan pasangan Anda mengenai kekhawatiran Anda dengan cara yang tenang dan tidak menghakimi. Fokus pada perilaku spesifik dan bagaimana perilaku tersebut memengaruhi Anda.
- Cari dukungan dari orang terdekat: Bicaralah dengan teman, keluarga, atau orang yang Anda percaya untuk mendapatkan perspektif lain dan dukungan emosional.
- Pertimbangkan bantuan profesional: Jika perilaku pasangan Anda terus berlanjut dan berdampak negatif pada hubungan dan kesehatan mental Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau terapis. Mereka dapat memberikan evaluasi yang lebih akurat dan membantu Anda serta pasangan Anda untuk mengatasi masalah yang ada.
Ingatlah, Anda berhak untuk berada dalam hubungan yang sehat dan bahagia. Mengenali tanda-tanda potensi masalah adalah langkah penting untuk melindungi diri sendiri dan membangun hubungan yang lebih baik.