Hubungan

Hati-Hati! Bisa Jadi Pasanganmu Narsistik Terselubung

×

Hati-Hati! Bisa Jadi Pasanganmu Narsistik Terselubung

Sebarkan artikel ini
Hati-Hati! Bisa Jadi Pasanganmu Narsistik Terselubung
Hati-Hati! Bisa Jadi Pasanganmu Narsistik Terselubung (www.freepik.com)

data-sourcepos=”5:1-5:671″>case.web.id – Memahami perilaku pasangan yang terkadang terasa menyebalkan memang tidak mudah, apalagi jika ada indikasi yang lebih dalam dari sekadar egoisme biasa. Kenali 6 perilaku halus yang bisa menjadi sinyal pasanganmu mungkin memiliki gangguan kepribadian. Dalam dinamika hubungan asmara, kita seringkali dihadapkan pada berbagai macam karakter dan kebiasaan pasangan. Ada yang memang membawa kebahagiaan, namun tak jarang pula yang menimbulkan tanda tanya besar. Terkadang, kita mungkin hanya menganggapnya sebagai bentuk keegoisan atau ketidakdewasaan. Namun, bagaimana jika ada pola perilaku yang lebih kompleks dan mengarah pada kemungkinan adanya gangguan kepribadian?

Membedakan antara sifat buruk biasa dengan indikasi gangguan kepribadian memang memerlukan kehati-hatian. Artikel ini hadir untuk memberikan panduan mengenai beberapa perilaku halus yang patut Anda perhatikan. Ingatlah, artikel ini bukan bertujuan untuk mendiagnosis, melainkan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong Anda untuk mencari bantuan profesional jika memang diperlukan.

Mengenali Perilaku Halus yang Patut Diwaspadai

Penting untuk diingat bahwa setiap individu unik, dan tidak semua perilaku yang disebutkan di bawah ini secara otomatis menunjukkan adanya gangguan kepribadian. Namun, jika Anda melihat adanya pola yang konsisten dan menimbulkan dampak negatif signifikan pada hubungan dan kesejahteraan emosional Anda, ada baiknya untuk lebih waspada.

1, Kebutuhan Validasi yang Berlebihan (Disamarkan dengan Pesona)

Awalnya, Anda mungkin merasa tersanjung dengan perhatian dan pujian yang terus-menerus dari pasangan. Mereka tampak begitu membutuhkan Anda dan menghargai setiap hal kecil yang Anda lakukan. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda mungkin menyadari bahwa kebutuhan ini tidak pernah terpenuhi. Mereka terus-menerus mencari validasi dari Anda dan orang lain, bahkan untuk hal-hal sepele. Pujian dan perhatian dari Anda seolah tidak pernah cukup, dan mereka bisa sangat terpukul jika tidak mendapatkannya.

Baca Juga :  Dendam dan Cinta, Pilih Bahagia atau Terjebak Luka?

Perilaku ini bisa sangat melelahkan secara emosional. Anda mungkin merasa seperti terus-menerus berjalan di atas kulit telur, takut melakukan atau mengatakan sesuatu yang bisa membuat mereka merasa tidak dihargai. Di balik pesona awalnya, ada kebutuhan yang mendalam dan tidak sehat untuk terus-menerus diakui dan dipuja.

2. Manipulasi Terselubung (Bermain Korban)

Manipulasi dalam hubungan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, dan salah satu yang paling halus adalah dengan memainkan peran korban. Pasangan Anda mungkin sering menceritakan kisah-kisah sedih atau kesulitan yang mereka alami, seringkali menyalahkan orang lain atas masalah mereka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan simpati dan perhatian Anda, serta membuat Anda merasa bersalah jika tidak membantu atau memenuhi keinginan mereka.

Perilaku ini bisa membuat Anda merasa terjebak dalam siklus drama yang tidak berkesudahan. Anda mungkin merasa kasihan dan ingin membantu, tetapi pada akhirnya, Anda merasa dimanfaatkan dan kelelahan. Mereka jarang mau bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri dan selalu mencari kambing hitam.

3. Perilaku yang Tidak Konsisten (Hangat dan Dingin)

Salah satu ciri perilaku yang membingungkan adalah ketidakstabilan emosi dan perilaku. Pasangan Anda bisa sangat manis dan penuh perhatian pada satu waktu, namun tiba-tiba menjadi dingin, menjauh, atau bahkan kasar tanpa alasan yang jelas. Perubahan suasana hati ini bisa sangat drastis dan membuat Anda merasa bingung dan tidak aman dalam hubungan.

Anda mungkin merasa seperti sedang berhadapan dengan dua orang yang berbeda. Ketidakpastian ini bisa menciptakan kecemasan dan membuat Anda terus-menerus berusaha menebak-nebak apa yang salah atau apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat mereka kembali “hangat”. Pola ini bisa sangat merusak kepercayaan dan stabilitas dalam hubungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *